Ini sekadar kondisi cuaca temporer ataukah dampak dari perubahan iklim?
Aktivitas tak biasa terlihat di pelabuhan Tianjin, Cina, hari-hari  ini. Perangkat pemecah es dikerahkan agar kapal-kapal dapat bersandar di  pelabuhan terbesar di Cina bagian utara itu.
Tak hanya Tianjin. Cuaca beku juga mendera bagian Cina lainnya,  dengan tumpukan salju mencapai ketinggian 1,5 meter. Negara tirai bambu  ini sedang mengalami cuaca terdingin dalam 40 tahun terakhir.
Kebekuan juga membelit Eropa, akhir pekan lalu, sehingga lebih dari  200 penerbangan ditunda. Data dari Badan Meteorologi InRfiris mencatat,  suhu udara di sebagian besar wilayah negeri ini turun 1,5-2.5 derajat  Celsius dari suhu rata-rata dalam 30 tahun terakhir. Bahkan di  Skotlandia, terjadi penurunan suhu yang lebih drastis 2,5-3,5 derajat  Celsius dari suhu rata-rata. Alhasil, di sejumlah tempat di Skotlandia,  suhu sempat jatuh hingga minus 15 derajat Celsius.
Alam sepertinya tidak dalam mood yang baik. Secara keseluruhan, cuaca  global saat ini menjadi kian sulit diprediksi. Belahan Bumi bagian  utara mencatat rekor baru dalam banyaknya salju yang turun.Dan ini  terjadi hampir merata mulai dari Amerika Utara, daratan Eropa hingga  Cina.
Gara-gara cuaca ekstrem ini, denyut kehidupan masyarakat Beijing  nyaris terhenti karena tumpukan salju. Para petani jeruk di Florida pun  terancam gagal panen karena cuaca dingin. Di Polandia, tercatat 13 orang  meninggal karena suhu yang puluhan derajat di bawah nol. Di pegunungan  Alpen yang masuk wilayah Italia, tercatat tujuh korban meninggal cuaca  beku ini.
Cuaca ekstrem serupa juga menyergap sebagian Asia. Tak hanya Cina,  Korea Selatan pun mengalami musim dingin terburuk dalam 60 tahun  terakhir. Salju yang mengguyur Seoul misalnya, tercatat yang terbanyak  sejak 1937.
Panas di bagian selatan
Cuaca yang tak biasa juga terjadi di belahan Bumi bagian selatan. Di  kawasan ini, temperatur cenderung menghangat dengan curah hujan yang  agak berbeda dari biasanya.
Di Asia Selatan dan Afrika, tahun 2009 dirasakan sebagai tahun  terpanas. Badan penelitian atmosfer Amerika Serikat, NOAA, mencatat,  suhu permukaan laut pada Agustus 2009 merupakan yang terhangat sejak  1880. Sedangkan KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark beberapa  waktu lalui mencatat, tahun 2009 bisa jadi masuk dalam top five tahun  terpanas sepanjang sejarah.
Kepala Badan Meteorologi Beijing, Guo Hu, menghubungkan kondisi tak  biasa ini dengan pola di atmosfer yang dipengaruhi pemanasan global.
"Dalam konteks pemanasan global, perubahan atmosfer yang ekstrem  menyebabkan cuaca yang ekstrem pula," ujar dia seperti dikutip Beijing  News. Hal ini, kata Guo, tecer-iin11 pada beberapa kejadian cuaca  ekstrem di berbagai penjuru dunia Sekadar contoh, pada pertengahan musim  panas lalu di Cina bagian selatan, terjadi hujan badai dan hujan es  yang melebihi biasanya.
Namun Kepala Pemantau Iklim NOAA, Deke Arndt, berpendapat sebaliknya  Menurut dia, terlampau dini untuk menyimpulkan cuaca yang abnormal ini  merupakan dampak dari perubahan iklim, baik pemanasan global maupun  pendinginan global.
"Intinya ini adalah rangkaian cuaca yang terjadi secara simultan di  bawah skala iklim. Ini kejadian yang skalanya berbeda dengan perubahan  iklim," jelasnya.Super dingin ini berasal (Uni hembusan hawa dingin dari  wilayah Arktik. Karena bersumber dari Arktik. sehingga cuaca ekstrem  ini kebanyakan terjadi di Bumi bagian utara.
Gelombang udara dingin dan Samudra Arktik ini mendera daratan Eropa  sejak pertengahan Desember lalu. Akibatnya, temperatur di sejumlah  wilayah Eropa jatuh hingga minus 20 derajat di bawah nol.
Arndt dan beberapa ahli lainnya yakin, cuaca beku ini hanya bersifat  temporer. Artinya, bukan merupakan tren global yang bakal berlangsung  dalam jangka panjang. Sekali lagi, Arndt menekankan, cuaca ekstrem ini  bukan dampak dari perubahan iklim.
"Butuh waktu yang lebih lama untuk membuktikan, kondisi ini merupakan  dampak dari perubahan iklim, bukan sekadar cuaca yang temporer."
ringkasan
Kamis, 07 April 2011
Penyebab Cuaca Ekstrim
Data dari Badan Meteorologi InRfiris  mencatat, suhu udara di sebagian besar wilayah negeri ini turun 1,5-2.5  derajat Celsius dari suhu rata-rata dalam 30 tahun terakhir. Di Polandia, tercatat 13 orang meninggal karena suhu yang puluhan  derajat di bawah nol. Di pegunungan Alpen yang masuk wilayah Italia, tercatat tujuh korban  meninggal cuaca beku ini. Panas di bagian selatan  Cuaca yang tak biasa juga terjadi di belahan  Bumi bagian selatan. Hal ini, kata Guo, tecer-iin11 pada beberapa kejadian cuaca ekstrem di  berbagai penjuru dunia Sekadar contoh, pada pertengahan musim panas lalu  di Cina bagian selatan, terjadi hujan badai dan hujan es yang melebihi  biasanya. "Intinya ini adalah rangkaian cuaca yang terjadi secara simultan di  bawah skala iklim. "Butuh waktu yang lebih lama untuk membuktikan, kondisi ini merupakan  dampak dari perubahan iklim, bukan sekadar cuaca yang temporer." 














0 komentar:
Posting Komentar